Terseret Dua Skandal, Pangeran Andrew Mundur dari Kehidupan Kerajaan

Pangeran Andrew Lepas Gelar Kerajaan/Foto: decimalnews
banner 120x600
banner 468x60

ANALITIKNEWS.COM – Di tengah sorotan publik yang terus meningkat atas keterlibatannya dalam dua skandal besar, yakni kasus pelecehan seksual terkait Jeffrey Epstein dan hubungan dengan seorang warga negara China yang diduga sebagai mata-mata, Pangeran Andrew secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari seluruh gelar dan kehormatan kerajaan Inggris, termasuk gelar Duke of York.

Pengumuman ini disampaikan melalui pernyataan resmi Istana Buckingham pada Jumat (17/10), yang menyebut bahwa keputusan tersebut telah dibicarakan dengan Raja Charles III dan sejumlah anggota keluarga kerajaan lainnya, termasuk Pangeran William.

banner 325x300

“Dalam pembicaraan dengan Yang Mulia Raja serta keluarga terdekat dan keluarga besar saya, kami menyimpulkan bahwa tuduhan yang terus diarahkan kepada saya telah mengalihkan perhatian dari tugas dan pekerjaan Yang Mulia serta Keluarga Kerajaan,” kata Pangeran Andrew dalam pernyataannya.

Pangeran Andrew menegaskan bahwa ia tetap membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, namun menyadari bahwa kehadirannya dalam kehidupan publik maupun dalam institusi kerajaan kini lebih banyak menimbulkan kontroversi dibanding manfaat.

“Dengan persetujuan Yang Mulia Raja, kami merasa saya perlu melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar atau penghargaan kehormatan yang telah dianugerahkan kepada saya,” tambahnya.

Serangkaian Tuduhan yang Membayangi

Pangeran Andrew selama bertahun-tahun menjadi sorotan utama akibat keterlibatannya dalam kasus hukum yang mencuat sejak 2015.

Virginia Giuffre, seorang korban perdagangan seksual oleh Jeffrey Epstein, menuduh Andrew melakukan pelecehan seksual terhadapnya di tiga lokasi berbeda, yakni pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin AS, rumah Epstein di Manhattan, dan kediaman Ghislaine Maxwell di London.

Pada saat kejadian pada 2001, Giuffre masih di bawah umur secara hukum di Amerika Serikat.

Andrew membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia tidak mengingat pernah bertemu dengan Giuffre.

Namun, pada 2022, Andrew dan Giuffre mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan jumlah yang dirahasiakan.

Sejak itu, tekanan terhadap Andrew meningkat.

Ia dicopot dari seluruh jabatan militernya dan diberhentikan dari berbagai badan amal yang sebelumnya ia naungi.

Publik juga menyoroti wawancaranya dengan BBC pada 2019 yang dianggap memperburuk citranya di mata publik.

Dugaan Keterkaitan dengan Mata-Mata China

Masalah Andrew semakin rumit setelah muncul laporan mengenai hubungannya dengan seorang warga negara China bernama Yang Tengbo, yang diduga sebagai agen intelijen yang beroperasi di Inggris.

Dalam sidang tribunal imigrasi Inggris pada Desember 2024, terungkap bahwa Yang sempat diberikan kewenangan oleh Pangeran Andrew untuk mewakilinya dalam sejumlah pertemuan bisnis dengan calon investor asal China.

Meski Yang membantah semua tuduhan keterlibatan dalam kegiatan spionase, pemerintah Inggris tetap melarangnya masuk ke negara tersebut setelah menilai bahwa keberadaannya mengancam keamanan nasional.

Keterlibatan Andrew dalam hubungan bisnis dengan Yang pun memicu pertanyaan serius mengenai penilaian dan kedekatannya dengan figur-figur kontroversial.

Konsekuensi dari Pengunduran Diri

Dengan keputusan ini, Pangeran Andrew tidak akan lagi menghadiri acara resmi keluarga kerajaan, termasuk perayaan Natal bersama di Sandringham.

Ia juga akan berhenti menggunakan segala gelar kehormatan, baik militer maupun sipil.

Namun, ia masih akan tetap dikenal sebagai “Pangeran Andrew” karena statusnya sebagai anak mendiang Ratu Elizabeth II.

Ia juga tetap tinggal di Royal Lodge, Windsor, berdasarkan perjanjian sewa pribadi yang telah berlaku sebelumnya.

Dampak dari keputusan ini juga dirasakan oleh orang-orang terdekatnya.

Mantan istrinya, Sarah, tidak lagi menggunakan gelar “Duchess of York” dan kini akan dikenal dengan nama aslinya, Sarah Ferguson.

Namun, gelar kedua anak mereka, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, tidak akan terpengaruh.

Keputusan ini dipandang sebagai langkah lanjutan untuk memulihkan citra keluarga kerajaan yang selama ini terus terguncang oleh skandal.

Raja Charles III dan Pangeran William disebut telah memainkan peran penting dalam diskusi mengenai masa depan Pangeran Andrew di dalam institusi kerajaan.

Sejumlah pengamat menyebut bahwa tindakan ini menunjukkan sikap tegas kerajaan Inggris dalam menjaga jarak dari anggota keluarga yang tersandung skandal serius, serta menjadi bentuk tanggung jawab terhadap tuntutan transparansi dari publik. (*)

banner 325x300